Mungkinkah Tertawa

Haruskah ku padamkan.. kedukaan ini.. dengan titis airmata.. dan menyayat hati.. ataupun biar dalam.. keadaan bergini.. Haruskah diriku.. kembali disini.. di depan dirimu.. yang tiada suri.. mungkinkah tertawa.. aku menanti diri.. Aku bertanya pada.. diri oh mengapa.. mengapa kita setiai.. kehidupan.. aku tersiksa.. Sejambak kasih bekal harapan.. terhapus di pertengahan jalan.. gugur bagaikan dedaunan.. tercemar kehormatan cinta.. Apa salahku.. hingga.. kau paling pada aku.. Aku bertanya pada.. diri oh mengapa.. mengapa kita setiai.. kehidupan.. aku tersiksa..

Sendiri Menyepi...

Sendiri menyepi.. Tenggelam dalam renungan.. Ada apa aku seakan ku jauh dari ketenangan.. Perlahan ku cari.. Mengapa diriku hampa.. Mungkin ada salah.. Mungkin ku tersesat.. Mungkin dan mungkin lagi.. Aku merasa.. Sendiri menyepi.. Ingin ku menangis.. Menyesali diri.. Mengapa terjadi.. Sampai bila ku begini.. Resah tak bertepi.. Kembalikan aku pada cahayaMU.. Yang sempat menyala.. Benderang di dalam hidupku.. Ku ingin cahayaMu.. Mendekati hidup ku..

Isnin, 14 Januari 2013

RAD Bmx Movie 1986




Now this movie truly brings me back to my childhood…I absolutley love his 80′s Flick. This film’s for the BMX bike racers of the world. A small town is out to raise funds by building a BMX racetrack and sponsoring a major race. They sponsor their own small-town hero Cru (Bill Allen) who’s up against the big-monied sponsor’s champion Bart Taylor (played by Olympic gymnast-turned-actor, Bart Thomas). Bart’s the bad guy here, who doesn’t play by the rules. The film’s highlights are found in the stunt-filled race sequences, where the two duel it out on their high-flying two wheelers.

Tiada ulasan: