Mungkinkah Tertawa

Haruskah ku padamkan.. kedukaan ini.. dengan titis airmata.. dan menyayat hati.. ataupun biar dalam.. keadaan bergini.. Haruskah diriku.. kembali disini.. di depan dirimu.. yang tiada suri.. mungkinkah tertawa.. aku menanti diri.. Aku bertanya pada.. diri oh mengapa.. mengapa kita setiai.. kehidupan.. aku tersiksa.. Sejambak kasih bekal harapan.. terhapus di pertengahan jalan.. gugur bagaikan dedaunan.. tercemar kehormatan cinta.. Apa salahku.. hingga.. kau paling pada aku.. Aku bertanya pada.. diri oh mengapa.. mengapa kita setiai.. kehidupan.. aku tersiksa..

Sendiri Menyepi...

Sendiri menyepi.. Tenggelam dalam renungan.. Ada apa aku seakan ku jauh dari ketenangan.. Perlahan ku cari.. Mengapa diriku hampa.. Mungkin ada salah.. Mungkin ku tersesat.. Mungkin dan mungkin lagi.. Aku merasa.. Sendiri menyepi.. Ingin ku menangis.. Menyesali diri.. Mengapa terjadi.. Sampai bila ku begini.. Resah tak bertepi.. Kembalikan aku pada cahayaMU.. Yang sempat menyala.. Benderang di dalam hidupku.. Ku ingin cahayaMu.. Mendekati hidup ku..

Sabtu, 20 Ogos 2011

Jangan memuji kecantikan pelangi,
Tapi pujilah Allah Yang menciptakan Langit & Bumi,
Jangan percaya Denga kata-kata bijakku,
Tapi percayalah Firman Allah yang Maha Benar,
Jangan masukkan namaku di hatimu,
Tapi masukkan nama Allah Hingga hatimu tenang,
Jangan sedih jika cintamu di dustakan,
Tapi sedihlah jika engkau dustakan Allah,
Jangan pula engkau minta cinta kepada penyair,
Tapi mintalah kepada Allah yang memiliki cinta, yang kekal dan sejati,
Ya Allah yang Maha Rahman & Rahim,
Jangan jadikan hatiku batu yang mengeras,
Hingga lupa akan rahmatMu,

Tiada ulasan: