Mungkinkah Tertawa

Haruskah ku padamkan.. kedukaan ini.. dengan titis airmata.. dan menyayat hati.. ataupun biar dalam.. keadaan bergini.. Haruskah diriku.. kembali disini.. di depan dirimu.. yang tiada suri.. mungkinkah tertawa.. aku menanti diri.. Aku bertanya pada.. diri oh mengapa.. mengapa kita setiai.. kehidupan.. aku tersiksa.. Sejambak kasih bekal harapan.. terhapus di pertengahan jalan.. gugur bagaikan dedaunan.. tercemar kehormatan cinta.. Apa salahku.. hingga.. kau paling pada aku.. Aku bertanya pada.. diri oh mengapa.. mengapa kita setiai.. kehidupan.. aku tersiksa..

Sendiri Menyepi...

Sendiri menyepi.. Tenggelam dalam renungan.. Ada apa aku seakan ku jauh dari ketenangan.. Perlahan ku cari.. Mengapa diriku hampa.. Mungkin ada salah.. Mungkin ku tersesat.. Mungkin dan mungkin lagi.. Aku merasa.. Sendiri menyepi.. Ingin ku menangis.. Menyesali diri.. Mengapa terjadi.. Sampai bila ku begini.. Resah tak bertepi.. Kembalikan aku pada cahayaMU.. Yang sempat menyala.. Benderang di dalam hidupku.. Ku ingin cahayaMu.. Mendekati hidup ku..

Ahad, 7 Ogos 2011

amin

Kusempurnakan solat seusai dua salam
Tenggelam dalam lafaz istighfar
Memohon ampun pada-Nya atas dosa dan khilaf seorang hamba
Yang hina lagi tak sempurna
Namun masih tegar mengimpikan syurga di sana
Maka, ku tadah dua tangan
Memohon doa dengan sesungguhnya
Merayu dan mendayu
Penyesalan yang bersatu dalam rasa dan minda
Seiring derai airmata

Ya Allah,
Ku pohon ampun Ya Rabbi
Atas dosa dan kekurangan diri
Kerna sesungguhnya aku hamba yang menzalimi diri sendiri
Moga janganlah Kau bebani aku
Dengan ujian yang diluar kesanggupan diri
Dan Kau tetapkan kalbuku yang Kau miliki
Agar teguh dengan petunjuk yang Kau beri
Rahmatilah hidupku, ibubapaku dan keluargaku
Dalam pelukan kasih sayang-Mu
Yang melindungi kami dari panas neraka yang membara
Kerna, aku hanya ingin hidup dan mati
Di dalam pelukan agama
Yang Kau redha... Amin...~

Tiada ulasan: