Mungkinkah Tertawa
Haruskah ku padamkan.. kedukaan ini.. dengan titis airmata.. dan menyayat hati.. ataupun biar dalam.. keadaan bergini.. Haruskah diriku.. kembali disini.. di depan dirimu.. yang tiada suri.. mungkinkah tertawa.. aku menanti diri.. Aku bertanya pada.. diri oh mengapa.. mengapa kita setiai.. kehidupan.. aku tersiksa.. Sejambak kasih bekal harapan.. terhapus di pertengahan jalan.. gugur bagaikan dedaunan.. tercemar kehormatan cinta.. Apa salahku.. hingga.. kau paling pada aku.. Aku bertanya pada.. diri oh mengapa.. mengapa kita setiai.. kehidupan.. aku tersiksa..
Sendiri Menyepi...
Sendiri menyepi.. Tenggelam dalam renungan.. Ada apa aku seakan ku jauh dari ketenangan.. Perlahan ku cari.. Mengapa diriku hampa.. Mungkin ada salah.. Mungkin ku tersesat.. Mungkin dan mungkin lagi.. Aku merasa.. Sendiri menyepi.. Ingin ku menangis.. Menyesali diri.. Mengapa terjadi.. Sampai bila ku begini.. Resah tak bertepi.. Kembalikan aku pada cahayaMU.. Yang sempat menyala.. Benderang di dalam hidupku.. Ku ingin cahayaMu.. Mendekati hidup ku..
Ahad, 20 Februari 2011
Kembara : Kupu Kupu
Bayangkan kau seekor kupu-kupu
Sedang berterbangan dalam sebuah taman
Kau tak tahu akan nasibmu
Kau hanya terbang mencari madumu
Dulunya kau buta tak tahu
Dalam kepompongmu, dalam kepompongmu
Kini lihatlah semua
Lihat sekelilingmu, lihat sekelilingmu
Warna sayapmu mungkin gemerlap
Indah mata memandang bilaku terbang
Tapi hanya masa akan menentukan
Bila ku dijadikan perhiasan dinding
Aku kecil & tak berkuasa
Ku tak berkuasa, ku tak berkuasa
Namun mataku tak dapat terlindung
Dari melihat akan kecurangan
Yang benar tetap benar walau dipertikaikan
Yang salah tetap salah walau diselindungkan
Dari itu jangan kau tangkap aku
Aku disini hanyalah SEMENTARA WAKTU....
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan