Mungkinkah Tertawa

Haruskah ku padamkan.. kedukaan ini.. dengan titis airmata.. dan menyayat hati.. ataupun biar dalam.. keadaan bergini.. Haruskah diriku.. kembali disini.. di depan dirimu.. yang tiada suri.. mungkinkah tertawa.. aku menanti diri.. Aku bertanya pada.. diri oh mengapa.. mengapa kita setiai.. kehidupan.. aku tersiksa.. Sejambak kasih bekal harapan.. terhapus di pertengahan jalan.. gugur bagaikan dedaunan.. tercemar kehormatan cinta.. Apa salahku.. hingga.. kau paling pada aku.. Aku bertanya pada.. diri oh mengapa.. mengapa kita setiai.. kehidupan.. aku tersiksa..

Sendiri Menyepi...

Sendiri menyepi.. Tenggelam dalam renungan.. Ada apa aku seakan ku jauh dari ketenangan.. Perlahan ku cari.. Mengapa diriku hampa.. Mungkin ada salah.. Mungkin ku tersesat.. Mungkin dan mungkin lagi.. Aku merasa.. Sendiri menyepi.. Ingin ku menangis.. Menyesali diri.. Mengapa terjadi.. Sampai bila ku begini.. Resah tak bertepi.. Kembalikan aku pada cahayaMU.. Yang sempat menyala.. Benderang di dalam hidupku.. Ku ingin cahayaMu.. Mendekati hidup ku..

Khamis, 12 Januari 2012

tak bisa memilihmu..


telah jauh terpisah,
dirimu dan diriku,
dalam ruang dan waktu,
sendiriku jalani sepiku,
tanpa dirimu,
resahku,
tanpa hadirmu,
sungguh berat hatiku,
untuk merasakannya,
salahku mencintai dirinya,
saat jatuhku terpisah darimu,
dan hadirnya menyentuh hatiku,
untuk cintainya,
hatiku pun inginkannya,
hingga runtuh setiaku kepada dirimu,
ku sakiti hatimu yang tulus mencintaiku....

maaf ku tak bisa memilih dirimu,
karena ku terhanyut mencintai dia,
inilah salahku yang memberi ruang,
di dalam hatiku tuk mencintai..
(terhanyut jiwa ini, terjatuh di hatinya)

Tiada ulasan: